Tuesday, January 30, 2018

Aktivis lingkungan marah pada pemilik hard top dan motor trail di bromo yang sering di anggap merusak

Ya kemarin ada yang cerita kalau di Bromo  ada semacam aktivis yang marah-marah pada pengemudi mobil hard top dan bikers motor trail. asalannya karena mereka dengan se'enaknya nrabas rerumputan  buat jalan baru (untuk hard top dan lihat gambar atas) yang mengakibatkan rumput rusak. sedangkan trail juga sama, tapi kalau motor trail malah lebih ekstrim menaiki gunung kecil di Bromo dan bukit teletubis juga dengan trail yang mengakibatkan rusak rumputnya. memang sih musim hujan begini bisa tumbuh lagi, tapi kalau terlalu sering di lewati jadi gak bisa tumbuh. dan kalau gak tumbuh para rider motor trail nyari yang ada rumputnya biar asik.

ada yang begitu. mobil hard top juga sama merusak rumputnya seperti gambar atas. jalan lama di rasa sudah licin dan susah di lewati, rumput di sebelahnya di trabas. ya okelah 1 jalur saja biar gak muter terlalu jauh gak masalah, tapi kalau dikit-dikit pindah ya bisa rusak pemandangan di bromo ini. ya gak munafik dengan adanya jalur baru, motor juga terbantu lewat situ, apalagi motor sport fairing yang habitatnya di aspal susah lewat jalan lumpur jadi terbantu, tapi ya kalau terus ada jalan baru begini di tengah Bromo keindahannya berkurang. aku dalam hati berkata "gak apa-apa nih terus-terusan begini, kan merusak ini namanya?"


 saat itu pas perjalanan ke 2 & 3. dan yang ke 4 jalan baru di kanan sudah jadi sama dengan yang kiri. nah karena itu gak mengherankan para aktivis pecinta lingkungan  marah besar, karena efeknya besar. seharusnya 3 pemerintah daerah yang menerima penghasilan dari wisata gunung Bormo ini patungan bikin jalan  aspal agar motor, hard top dan kendaraan lain lewat ada jalurnya dan gak nrabas rumput. bila nrabas harus di beri sangsi atau di hukum. dengan begitu kan beres sih. dana aku yakit ada, pemerintah Malang saja jalur pantai selatan gunung karang di ubah jadi jalan besar seperti jalan raya bisa padahal jaraknya panjang/jauh sekali, ini di Bromo kan gak seberapa, di aspal juga tanpa robohin karang kan jauh lebih ringan biayanya. 

jadi pemerintah 3 pemda harus bikin seharusnya. bukan Malang saja walau secara lokasi yang rumputnya tebal-tebal di Malang. soalnya yang lewat dari Pasuruan da Probolinggo kan juga lewat situ untuk ke bukit teletuis dan lainnya. jadi gak hanya pemerintah Malang saja yang nanggung walau daerah masih masuk wilayah Malang. jadi dana patungan 3 pemda sih cukup banget, Malang saja sendiri cukup apalagi ber 3. wisata Bromo ini termauk termahal lho. kan untuk sekali masuk Rp. 30 ribuan lebih, wisata lain paling mahal gak sampai 20 ribukan. jelas penghasilannya gak sedikit. jadi ada baiknya infrastruktur di bangun. 


kalau sudah di bangun tapi ada yang memebandel jangan aktivis saja yang bertindak, pemerintah daerah juga harus tegas menidak pelaku yang merusak lingkungan di Bromo. ya semoga saja gak ada ramai-ramai lagi seperti ini. Risdiken malah mendukung aktivisnya, karena bila terus begini keindahan Bromo berkurang. semoga pemda 3 tempat yang mendapat penghasilan dari Bromo juga mau membenahi wisata ini biar tambah memudahkan pengunjung untuk menikmati suasana di bromo. mari nikmati bersama keindahan alam ini dan jangan merusaknya demi kepentingan pribadi. salam.

No comments: