Monday, October 21, 2019

Pantai Pangi - Blitar


3 minggu lalu Risdiken melakukan perjalanan ke pantai Pangi. Ya Risdiken memutuskan kesana karena sudah lama banget gak ke Blitar. Sekitar 4 tahunan, jaman masih pakai Vario 125 dulu. Karena itu Risdiken pikir ya coba ah kesana lagi. Akhirnya fix dan tekad bulat Risdiken kontak ispar siapkan jadwalnya biar dia bisa ikut, maklum, sendiri gak enak karena terlalu jauh. Hari yang di tunggu-tunggu akhirnya tiba Risdiken pun berangkat. Ternyata Risdiken Lumayan kaget karena terasa jauh. Ya karena sudah lama gak kesana sih. Tapi ya tetap saja lanjut. 

Di tengah perjalanan Risdiken terhalang acara motor trail jadi gak bisa lewat. Akhirnya terpaksa lewat jalan lain pakai jasa google maps. Akhirnya nemu deh jalan lain tapi buntutnya jadi lebih lama karena jalan gak terlalu besar, masih jalan desa. Tapi hikmahnya ternyata jalannya cukup indah viewnya dan ada petunjuk lain ke pantai lain yaitu pantai Pudak. Wah bisa di datangi nih kapan-kapan. Risdiken memutuskan ke pantai Pangi karena biar tahun depan ke rumah saudara di Blitar gak terlalu lupa karena sudah lama gak kesana lewat jalur Malang. 

Soalnya pernah lewat jalur Kediri cukup muter-muter ternyata dan terasa lebih jauh. Jadi bisa saja aku ke pantai lain yang lebih indah, tapi karena tujuan lain hafal jalan jadinya Pangi saja. Dan di luar dugaan pantai Pangi cukup indah di youtube dan website/blog yang nyediain video dan foto pantai Pangi terlihat kurang oke pantainya. Tapi saat lihat sendiri sangat mengesankan di luar dugaan indah pantainya. Akhirnya sudah mulai dekat Risdiken nemu petunjuk ke pantai Pangi, eh lebih nurut google akhirnya malah kesasar gara-gara google. Ya jalan yang di tunjukin google belum jadi tapi sudah ada akses di google maps untuk lewat kesana. 

Celaka deh, untung tanya orang lewat dan gak sampai dekat jalan buntu. Dan penuturan orang yang Risdiken tanya mengatakan kalau pakai google maps memang akan di sasarin kesini, banyak kok yang sudah kesasar jadi Risdiken bukan yang pertama wkwkwkwk. Akhirnya balik lumayan jauh tempat petunjuk ke pantai Pangi tadi dan fix benar sampai tujuan karena petunjuk ke pantai Pangi lengkap. Jadi bila ke pantai Pangi pakai google map ya ikuti sampai ada petunjuk ke pantai Pangi lalu tutup saja google map itu ikuti petunjuk arah pasti sampai.

nah di perjalanan yang pernah ke Pantai Pangi dulu pasti kesulitan karena jalannya hancur/makadam. di sini sekarang sudah gak lagi. jalan makadam mulai hilang karena di cor dan jadi mulus sekarang. cuma beberapa saja yang makadam walau terjal gaks ebanyak dulu. sudah banyak yang mulus, jadi aksesnya mudah sekarang gak begitu sulit. apalagi ada dua tempat parkir, yang ke 1 agak jauh tapi akses lebih gampang, atau jalan lainnya yang lebih sulit tapi mengarah ke pantai langsung.


nah ini jalan makadamnya yang aku katakan tadi tinggal sedikit. cukup terjal tapi gak akan lama. Risdiken yakin gak lama akan di cor juga suatu saat.



pantai sudah terlihat nih. setelah kesasar dan agak lama sampainya karena jalan di tutup, akhirnya sudah deket. tinggal senangnya hehehehehe.

Di bawah ini video lengkap perjalanan Risdiken ke pantai Pangi.

Ini versi kesasarnya. 

Ini video asli dari Porong sampai tujuan plus video pemandangan pantai Panginya. 


Akhirnya sampai juga di pantai Pangi. Kebetulan disini ada acara kumpul mobil kotak (seperti kijang dan panther model lama) jadi di mana-mana kelihatan. Eh yang di foto ini mobil suci nih, mobil apa ya? 



Suasana di pantai Pangi cukup teduh kok. Ada banyak penjual makanan. 



Parkiran bawah pantai Pangi. Di atas ada seperti kataku tadi ada 2, yang atas bila gak mau lewati jalan ekstrim, satunya lagi di bawah ini parkiran yang lama. Motor sih biasa saja, kalau mobil cukup menantang. Nah tiket masuk ke pantai pangi ini gratis-tis cuma bayar parkir kendaraan doang. Motor Rp. 5000 saja, cukup murah tapi indah pantainya. 



Sebelum eksplor Risdiken minum dulu, haus dari jauh belum istirahat. 



Disini juga ada yang jualan baju atau pernak pernik lainnya. Buat oleh-oleh juga bisa nih. 



Ternyata pengunjungnya banyak. Tapi pantai sepi, tentu karena cuacanya terik. Panas jadi mungkin nunggu sore baru berani ke pantai lagi. Situasi seperti ini Risdiken di untungkan karena bisa eksplorasi sepuasnya dan ambil gambar/video gak terlihat banyak orang yang bikin hasil foto kurang indah bila banyak orang saat memotret. 



Nah ada tulisannya. Sama seperti di Tulungagung bentuk tulisannya saat ke pantai Sanggar. 



Huff akhirnya bisa eksplor nih. Terlalu panas orang berteduh semua. Kalau Risdiken sih fine-fine saja wkwkwk. 



Nah sebelah kiri pantai ada sungai kecil yang bisa buat anak kecil bermain dan berenang. Jadi bila di lautnya bahayanya disini aman menurutku. 



Banyak banget yang bermain. Dari anak-anak, ibu-ibu dan bapak-bapak semua ada. Ya tentu buat nemani sang buah hati sih. 




Ada perahunya dan sepertinya bisa di sewa nih buat muter-muter. 



Senang banget kan anak-anaknya yang bermain. Ada yang berenang, bermain pasir dan lainnya. 




Nah airnya gak mengalir ke laut karena sedang musim kemarau. Kalau musim hujan pasti mengalir deras. 



Nah aneh kok di larang juga ya mandi disini? Padahal menurutku gak ada masalah kan. Katanya sih ada pusaran air. Tapi kan kita lihat dangkal gitu. Mungkin pas musim hujan ya,  airnya deras jadi ada pusaranya jadi bahaya. 



Sueneng banget ini anak berenang sendirian hehehe. 



Pantai Pangi yang indah dan bersih! 



Nah Foto-foto dulu Risdiken. Tone warna beda karena pas foto orang aku bikin mode auto karena si ispar gak bisa manual. Warna manual yang paling pas dan mirip aslinya. 



Asik banget nih, kosong-song karena panas matahari bikin orang-orang berteduh nunggu sore hari. Akhirnya Risdiken kuasai sendiri pantainya wkwkwk. 



Si Ispar gayam ya gini-gini aja aku juga sih wkwkwk. 




Batu dan rumput laut nih. 



Nah banyak banget rumput laut berceceran di pinggir pantai. Kesan asri kerasa banget. 





Pantainya mulus-lus. 




Ombaknya lumayan besar jadi harus hati-hati Risdiken. Mungkin di gambar kecil, padahal sesekali menyapu secara spontan. 




Hitam-hitam di pinggir pantai bukan kotoran ya, melainkan tumbuhan laut yang tersapu ombak sampai di tepi pantai. Lihat gambar bawah tulisan ini jelasnya. 
Nah ini seperti dedaunan tapi dari laut. 



Bersantai orang tua dan anaknya bikin iri hehehe. 




Nah disini Risdiken eksplor sebelah kiri pantai ternyata banyak bebatuan. Walaupun begitu juga indah kok spot disini. 





Sisi kanan pantai di lihat dari sisi kiri. 




Air laut mulai surut. 




Nah sisi kanan pantai dilihat dari sini keren kan. Sayang gak punya camera prosumer yang zoomnya super panjang. 



Tulisan pantai Pangi juga di lihat dari sini cukup indah. 




Nah tadi batu ini gak kelihatan, sekarang terlihat karena air sudah lumayan drastis turunnya. 



Batu yang di dalam air jadi di permukaan air terlihat berlumut yang menambah keeksotisan pantai ini. 








Entah binatang apa ini? 



Ada kumbang mati di sebelah rumput laut. 



Berpelukan mesra sepasang teman menyaksikan keindahan pantai ini. 




Masih fresh banget pantainya walau sudah lama di buka untuk umum. Asli surga dunia yang tak lekang di makan waktu. 




Perahu berjejeran di sebelah kanan pantai Pangi. Mungkin biasanya menerima Jawa akut penumpang bila ombak gak ganas. Berhubung sepertinya ganas jadi gak ada yang menawarkan jasa naik perahu keliling laut pantai Pangi. 



Air surut bebatuan mulai terlihat. Tapi anehnya beberapa menit kemudian tengelam lagi, berarti airnya cepet banget kan datangnya, jadi harus hati-hati. 



Sebelah kanan pantai. Rasanya spot indahnya lebih terasa sebelah kiri pantai ya. 





Panas matahari gaji membuat beberapa orang males, tapi tetap semangat menikmati suasana pantai ini. 






Akhirnya selesai juga perjalanan Risdiken ke pantai Pangi. Risdiken gak nyangka ternyata cukup indah pantai ini. Di video dan foto di internet kurang bisa ambil spot indah jadi terlihat biasa saja, ternyata cukup indah sekali. Nilai plus di pantai ini pengelola dan penjual di sini sangat ramah. Kedua jalan makadam mulai di cor jadi sangat berkurang, sangat membantu bagi pengunjung. Makin lama makin luas cor jalannya, gak heran di kemudian hari pasti mulus semua. Ke 3 pantai sudah cukup indah eh tiket masuknya gak ada, cuma bayar parkir motor saja Rp. 5000 saja. Entah kalau mobil, soalnya isinya kan banyak hehehe. Dan terakhir walaupun sudah cukup lama di buka wisata pantai Pangi ini tapi Pantainya sangat bersih sekali bebas sampah. Gak rugi jauh-jauh kesini. Sangat rekomendasi untuk kesini bersama keluarga. Sampai jumpa di perjalanan Risdiken berikutnya. My trip islam my life! 

No comments: