Wednesday, May 22, 2019

Pantai Sanggar - Tulungagung


Sekitar 3 minggu lalu Risdiken kembali melakukan perjalanan bersama Casper alias ispar. dan touring kemarin itu sangat-sangat istimewa bagi Risdiken karena bisa touring ke Tulungagung. Risdiken pikir, Blitar saja gak bisa eksplor semua dan sudah lama gak kesana, apalagi Tulungagung, mana mungkn kan lebih jauh? tapi semua pikiran Risdiken yang lampau terpatahkan kemarin itu. berbekal pengalaman ke Tulungagung rumah saudaraku di sana, Risdiken tau jalannya jadi hafal ke tulungagung, tinggal pakai GPS. apalagi pernah ke pantai gemah walau naik bus. asli ini yang aku rindukan, aku tunggu sejak lama! 

awalnya gak berani aku, dan sempat mau nyoba-nyoba dengan si Ispar, dan ternyata bisa sampai dan pulang dengan cepat. RIsdiken dari Sidoarjo lewat jombang lalu Kertosono, kemudian Kediri dan terkahir Tuungagung. walaupun begitu bis sampai cepat karena gas poool (full Throtle wkwkwkwkwk). ya gak ngawur ya walau gas full hehehehehe apalagi boncengan mana bisa super ngebut. bawa matic pula. Awalnya bingung mau ke mana? pilihanku ke pantai Koro saja lah agak dekat, kalau Sanggar agak jauh. ah sudah lah yang penting sampai Tulungagung dulu. 

gas deh, berangkat telat jam 7 sampai Tulungagung 2,5 jam. sampai pantai tapi lebih lama 1,5 jam karena medannya. kalau pantai gemah pasti 1 jam kurang bisa sampai karena jalan mulus. Risdiken awalnya mau bawa moge, tapi si ispar bilang males naik moge capek wkwkwkwkwkk. daripada sendirian touringnya oke lah turutin saja bawa matic. dan untung juga bawa matic, z800 gak bakal bisa lewat sana, asli medan berat. mungkin sahabat berpikir lewat Kertosono lebih lama, ya gak juga kok. lewat sebelum Kertosono ke selatan meman cepat ke Kediri, tapi banyak belokan dan bukan jalan besar, otomatis terlalu kencang di sana bahaya karena banyak penduduk sekitar lalu lalang. jadinya kecepatan seperti muter kota ya gak sampai-sampai. 

mending memutar lebih jauh tapi bisa gas poool. dan ternyata jitu. awalnya sampai Tulungagung dan lewat mendekati lokasi pantai jalan mulus, nah gini dong, ternyata oh ternyata saat sudah masuk desa dan masuk wilayah jalan pantai begitu ekstrim jalannya. naik curam tapi hebatnya penduduk sekitar mengecornya jadi gak licin, bisa naik dengan mulus. sampai maju terus ke pantai jalan makadam terhampar luas. tantangan pun di mulai.

Sebelum lewat jembatan ini jalan mulai hancur, apalagi menurun bawa matic serem/ paling bikin ngeri berat badan Risdiken sekitar 77kg ke atas dan casper jadi ngerem rada takut, pas rem kurang maksimal pula saatnya ganti. yang cewek lewat bawa beat boncengan ya fine-fine saja ringan, Risdiken berat rem kurang maksimal asli serem wkwkwkwkwkwk.



nah ini jalan menurunnya. di gambar terlihat biasa, tapi aslinya lumayan tajam di tambah aspal prothol, ngeri deh.



Perjalanan esktrim menanti!



karena terlalu ekstrim naik berdua gak bisa. terpaksa ispar turun. untuk yang berat normal gak usah kuatir, gak perlu turun bila boncengan hehehehehe.



anchuuur turunnya, sangat menantang. bawa motor trail cocok nih hehehehehe.



naik turun si ispar dengan sangat terpaksa.



masih di sebrang jalannya. di internet walau gak aspal tapi mulus, mungkin habis hujan terkena air jalannya terkikis jadi begini makadam, beda saat lihat di internet.



akhirnya terlihat, keindahan di depan mata! langsung deh gas sampai tujusan.




walaui pantainya terlihat masih terlalu jauh wkwkwkwkwk. sabar saja deh, kan sudah terlihat gak bakal terlalu jauh amat.



akhirnya sampai juga nih perjalanan yang melelahkan terbanyar oleh keindahan Pantai Sanggar ini. sesampainya di sini Risdiken gak eksplor dulu, makan mie dulu ganjal pertu lapar karena di sana sampai mulai siang jam 11an. baru setelah itu beraksi.



Bersih tanpa sampah!



tulisan pantai sanggarnya. Risdiken foto dari depan soalnya dari belakang ada tanaman jadi gak kefoto.



susananya memang panas, tapi pemandangannya maksimal karena terlihat jelas plus, orang gak ada karena panas pada berteduh istirahat dulu. bisa benar-benar eksplor keindahan pantai ini.




Buersih pantainya, tapi gak landai sayangnya. walaupun begitu tetap indah kok, lihat saja gambar di bawah ini yang Risdiken jepret semaksimal mungkin agar terasa keindahannya di gambar.



entah bebatuan itu alami begitu atau ada campur tangan manusia yang kelak akan di jadikan monumen atau tulisan pantai snggar?



muantap sekali suasananya. panaspun gak kerasa kena hebusan angin sepoi-sepoi.




foto-foto dulu deh hehehehehe. 



pantai membentang indah karya Tuhan yang maha kuasa yang harus kita syukuri dan lestarikan agar bisa di nikmati generasi berikutnya.



eait ada kelapa kecil terdampar.




entah darimana datangnya ya kelapa ini? padahal gak kelihatan pohon kelapa di pantai ini.



sepii pantainya, sangat bisa di nikmati. sepi bukan berarti gak ada pengunjungnya, melainkan karena terik matahari di siang hari masih klimax orang pada nunggu agak adem dulu, nyantai di pohon dekat pantai atau tempat duduk yang di sediakan pengelola pantai ini.



memancing ikan sendirian. sering sekali lihat orang mancing pas di pantai, tapi gak pernah lihat pas dapat ikannya.



sekarang mulai mau di foto, dulu males banget dia kalau gak bener-benr sepi wkwkwkwkwk.




mancing mania sejati nih.




ombaknya lumayan kencang, mungkin saat tertentu bisa lebih ekstrim lagi, karena itu di sini di larang mandi.






Risdiken mulai ke sebelah kiri pantai.



weleh ada yang pacaran nih.







bebatuan kecil mulai banyak terlihat di sini seperti ciri khas sebelah kiri pantai selalu begini.







ada laranga naik ke atas batu, kenapa ya? mungkin pernah terjadi korban jiwa?




pantai lain di sebrang



asik suasananya di sini.





ternyata di sini banyak orang foto-foto, jadi gak sendirian saat kesini,






foto-foto juga hehehehe,







pemandangan di sini oke juga, sayang ombak besar, foto di depan sini bisa tersapu ombak.









RIsdiken kembali ke tengah dan menuju ke kanan pantai.





foto juga dia wkwkwkwkwkwk.






mulai ke kanan pantai, ada yang foto pernikahan kayaknya.





nah kan ada ayng foto-foto. temanku berusaha menjauh soalnya takut ganggu, tapi Risdiken terus soalnya sama-sama bayarnya mereka gak berhak melarang orang lain ke sini. ya tentu Risdiken gnerti sendiri lah, gak mungkin ganggu saat di foto, cuma ya gantian lah ambl gambarnya hehehehehe.



sepertinya ini sungai, cuma buntu tidak seperti di Pantai Wonogoro - Malang yang terhubung ke laut. mungkin bila hujan deras baru bisa mengalir ke laut.



mandi di sini mungkin aman ya, daripada di pantainya kena ombak hehehehehe.




nah ini jalan masuk ke pantai sebelahnya ayng aku maksud tadi. maunya sih eksplor juga, tapi Risdiken capek dan memutuskan kembali saja deh, takut kemalaman juga. capeknya gak seberapa sih, kemalamannya ini yang Risdiken males. buah hati ntar nyari terus hehehehe.




akhirnya selesai juga pejalanan di pantai Sanggar ini. sunggu begitu berkesan walau di sini gak terlalu lama. Risdiken bersyukur bisa ke sini. gak nayngka pantai Tulungagung bisa Risdiken eksplor ternyata. mungkin kedepans ering e Tulungagung dan Jember bila di Jember ada ayng belum Risdiken eksplor.. jadis elain di malng, Tulungagung RIsdiken jadiken destinasi berkutnya untuk jadikan lokasi touring. sampai jumpa di Perjalanan RIsdiken berikutnya. MY Trip its My life!

Videonya di bawah ini :


No comments: