Risdiken cukup kaget dengar dari teman-teman dan saudara kalau ongkos buka pom mini ini cukup mahal. Bayangkan saja untuk urus perizinannya bayar Rp. 35 juta, terus beli pom mini itu sendiri Rp.20 jutaan lebih. Total Rp.50 jutaan. Memang dapat profit berapa kok berani keluar uang segitu? sama saja beli R25 baru nambahin dikit.
Lah bila kita beli di emperan kan untung penjual antara Rp. 500-1000 kan, dan itupun gak banyak yang beli, beda dengan SPBU asli di pinggir jalan jelas ramainya. Katakanlah paling bagus isi 50 botol untung Rp.50rb kalikan 30 hasilnya Rp.150.000/bulan. Lah kalau tiba-tiba ganti eceran jadi pom mini kan kita cuma beli alatnya doang 20 juta.
Seumpama hasil penjualan di bayarkan buat biaya pom mini hasilnya 11,1 tahun. Ya kalau gini gak untung malah rugi, belum perizinannya 30 jutaan tadi bisa 25 tahunan tuh bayarnya biar lunas. lah kalau gak untung kayak gitu buat apa di bikin jadi pom mini? Jelas gak untung malah buntung kan. Tapi kok banyak yang pasang?
Apa dengan pasang gitu harga bbmnya harga grosir karena perlu ijin segala? Kalau iya sih masih lumayan, tapi kalau gak ya begitu rugi serugi-ruginya. Terus ya patut di pertanyakan, kan cuma buat alat saja ke orang kenapa harus ijin SPBU resmi? Kan cuma beda nuangkan ke motor dari biasanya pakai botol kini pakai alat yang di buat sendiri menyerupai SPBU sama-sama masuk motornya hanya lewatnya beda harus bayar perijinan?
Aneh banget kalau seperti itu. Ya Risdiken cuma heran saja banyak yang mulai beralih dari emperan jadi pom mini, untung gak seberapa tapi model buanyak. Sahabat bikers sekalian ada yang bisa kasi tau mengenai pom mini? Salam bikers salam persaudaraan, apapun montor dan merknya bikers adalah saudara!
No comments:
Post a Comment