Tuesday, July 10, 2018

Kembali rame bus VS motor


Viral bus di Situbondo menambah deretan citra buruk bus di mata masyarakat. Ya memang salah rider motor balik ngejar lalu lempar batu, tapi mau gimana gak ada pilihan. Bus keadaan salah gitu dan gak tersentuh hukum. Di biarin juga gak ada kapoknya ya pantes aja ridernya ngamuk. Gampangnya gini, ada curanmor bolak balik gak ketangkap selalu gagal kemudian dia beraksi lagi dan masyarakat ada kesempatan diem saja? Kan ya gak mungkin, pasti bertindak. Lapor polisi? Keburu kabur. 

Jadi bertindak dulu baru di giring ke kantor polisi. Bus juga gitu, kelihatan salah dan nelan korban gak masalah di biarin terus? Ya tentu gak bisa gitu, memangnya pengguna jalan lain bisa se'enaknya di tumbalkan? Demi keuntungan beberapa orang saja yang lainnya bebas jadi korban, jelas gak bener banget. Seperti yang kita semua tau rahasia umum bila ada kecelakaan melibatkan bus/truk tabrak mati sekalian biar gak ganti banyak, toh bila proses hukum juga di tebus bebas. 

Nyawa kita di hargai murah dan sopirpun melenggang bebas kembali. Ada juga alasan daripada bahayakan orang dalam bus yang banyak mending biarkan 1 orang saja yang celaka! Kata-kata itu masih bisa di maklumi bila yang salah yang di tabrak karena melakukan pelanggaran di jalan hingga jadi insiden itu, lah ini busnya yang salah bilang gitu kan aslinya yang membahayakan supirnya karena melanggar peraturan lalu lintas. Bilang seperti itu sama saja sengaja bunuh orang dengan dalih demi keselamatan orang banyak. 

Ya gak bisa di benarkan toh, kan melakukan pelanggaran lalu ada orang lewat dengan benar malah di celakai alasan daripada banyak korban. Tau bahaya gitu bagi penumpang dan orang yang lewat jalur dengan benar tapi masih melanggar lalu lintas (seringnya ngeblong) benar-benar kriminal kan seperti itu. Alasan ada target jam berapa harus sampai lokasi dari manajemen perusahaan busnya jadi kencang gitu. 

Berarti dari manajemen sudah berpikiran kurang baik karena sudah tau jalan padat bus harus kencang karena biar bisa sampai tujuan tepat waktu. Sama saja nyuru se'enaknya kan. Jadi alasan di kejar waktu lah ini lah gak bisa di benarkan bila harus ngorbankan orang yang gak salah apalagi urusan nyawa. Kalau sistem seperti itu masih mau bekerja seperti itu ya menurut Risdiken gak ada bedanya dengan kriminal yang siap bunuh siapapun demi dapat rejekinya sendiri. 

Hal itu tentu bukan hal baik jelas secara agama di haramkan dan sama saja makan uang haram karena uang dapat tapi orang lain yang jadi korban. Tanpa bawa-bawa agama sekalipun juga tetap salah bila berakal sehat. Dari sistem kerja di perusahaan bus sampai supirnya kalau seperti itu begitu membahayakan masyarakat, jadi harapan Risdiken semoga ada pihak pemerintah yang sudi melihat ini dan bisa membenahi kesalahan selama ini yang bisa nelan korban gak bersalah kapanpun. 

Karena itulah bikers atau pengendara lain gak segan bertindak bila di sikat bus ngeblong gitu. Kasarannya gini: enak amat ngeblong se'enaknya tanpa kesentuh hukum, ya daripada di biarkan terus harus di beri tindakan biar tau rasanya gak enak-enakan melenggang bebas si jalan sesuka hati. Ya tindakannya gak harus lempar batu besar gitu sih terlalu ekstrim jelas juga bisa di pidanakan walau gak salah karena bus yang memulai duluan. 

Ya bagi kita semua mari lebih hati-hati bila ada bus ngeblong mending ngalah daripada nyawa kita di hargai murah. Biarlah catatan hitam yang terisi pada mereka yang sengaja melakukan kesalahan ini dan memberatkan mereka di kemudian hari yang makin hari makin berat. Semoga bentrok antara bikers atau kendaraan lain yang bisa nelan korban gak terjadi lagi. Salam bikers salam persaudaraan, apapun motor dan merknya bikers adalah saudara! 

No comments: