Tuesday, October 10, 2017

Pemilik toko ternyata banyak yang bermasalah dengan tukang parkir

Ini lanjutan dari bahasanku tentang tukang parkir. Seperti yang aku bahas kemarin-kemarin sih, cuma aku kasi penambahan saja. Tukang parkir ini aslinya ya di butuhkan oleh bikers buat jaga motornya biar aman. Tau sendiri kan, lengah 1 menit saja motor bisa hilang, apalagi di tinggal lama untuk makan atau belanja dan jaraknya agak jauh pasti sangat rawan hilang. Karena itu tukang parkir di butuhkan. Tapi gak semua bikers senang dengan tukang parkir, takut kena biaya parkir akhirnya orang mau ke toko A gak jadi dan pindah ke toko F yang gak ada tukang parkirannya.

Entah ini terjadi di daerahku saja apa daerah lain juga. Jadi toko jualan sesuatu yang tempatnya strategis seharusnya banyak pembelinya jadi turun penghasilannya karena banyak bikers yang menghindari tukang parkir tadi. Ya si pemilik toko jadinya sebel sama tukang parkir yang menarik ongkos parkir di halaman toko karena gara-gara itu tokonya jadi berkurang pengunjungnya. Karena itu sering ribut antara tukang parkir dan pemilik toko. Biasanya sih kalau tukang parkir biasa di tulisan parkir gratis, sehingga orang yang nyari kerja jadi tukang parkir jadi gak bisa narik di toko itu.

 Tapi masalahnya biasanya yang narik parkir preman yang berkuasa di tempat itu, sehingga pemilik toko terkadang gak berani ambil tindakan pelarangan narik parkir di lokasinya. Kalau di minimarket juga begitu, sekarang kan minimarket menjamur, jadi dimana-mana ada dan jaraknya gak gitu jauh. Nah terkadang ada tukang parkirannya ada yang gak ada. Yang ada biasa agak sepi di hindari pembeli yang bawa motor karena males bayar parkir. Walau yang gak di parkir agak jauh mereka rela ke minimarket yang gak ada tukang parkirannya demi belain selisih Rp.1000-2000,-. Karena itu mulai di berlakukan bebas parkir oleh pihak minimarket.

 Preman gak berani macem-macem karena biasanya di dekengin aparat. Cuma lihat situasi dan kondisi, kalau rawan hilang ya malah di perbolehkan oleh pihak minimarket.  Kasus berikutnya antara pemilik warung dengan tukang parkir. Ini warung jualan soto dan bakso langganan. Karena tempat kontrak lokasinya strategis jadi rebutan oleh penjual lain sehingga kontrak habis di suruh pindah. Sudah 2X ini warung pindah. Awalnya gak seberapa ramai, lalu pindah ke barat jadi ramai sekali. kemudian kontrak habis pindah lagi ke tepatnya sendiri. 

Nah disitu juga laris manis warungnya, apalagi anak sekolah cuma Rp.5000 untuk seporsi soto ayamnya. Anak sekolah dari SMP-SMA banyak yang kesitu. Nah melihat itu ya kalau di parkir pasti yang jadi tukang parkir dapat untung banyak. Karena itu gak lama setelah buka kena parkir yang beli di situ. Aku sih gak masalah kan malah enak di jaga motornya, tapi masalah timbul antara tukang parkir dengan pemilik warung. Mungkin semenjak di tarik ongkos parkir jadi pembelinya berkurang banyak sehingga sempat ribut kayaknya.

Yang punya toko selain demi keuntungan warungnya juga demi anak sekolah yang beli di situ soalnya kalau makan di situ kan Rp 5000 + 2000 untuk minumnya, total Rp 7000. Karena ada tukang parkirannya siswa yang seharusnya dapat potong jadi sama saja gak dapat potongan karena ongkos biaya parkir Rp. 2000 total jadi bayar Rp 9000. Karena itu mau belinya uang kurang jadi batal. Akhirnya melakukan kesepakatan antara tukang parkir dan pemilik warung. Tukang parkir hanya di perbolehkan narik parkir cukup Rp 1000 saja, bila di kasi segitu gak mau, pemilik warung meminta pada konsumen lapor padanya.

Pemilik warung makin sebel karena yang jaga parkir cuma berjaga pas jam ramai-ramainya yang biasanya saat anak sekolah pulang. Setelah jam itu eh dengan enak sendiri tukang parkir itu pergi karena sepi gak ada yang jagain. Lah kalau biasanya kesitu pelanggan di jaga tukang parkir dan biasa ada yang jaga jadi dia santai gak fokus jagain motor pula saat makan, setelah lengah motor ternyata hilang siap yang salah?  jelas tukang parkirannya karena sudah di andalin buat jaga motor jadi pelanggan pasrah malah di tinggal. Ada hilangnya kendaraan sebab sudah ngira ada yang parkir ternyata gak ada, pelanggan dirugikan. Mana mau tukang parkir seperti itu mau tanggung jawab kan.

 Aku saja sempat kaget, biasanya ada tukang parkirannya aku santai gak awasin motor, eh pas selesai makan lah tukang parkirannya hilang. Ini kalau ada kehilangan motor gak ada yang tanggung jawab,  pemilik warung jadinya kena imbasnya. Karena itu pemilik warung sebel, mau melarang mana berani lawan orang gak bener banyak. Dan sebagian toko/warung disini sering bentrok dengan tukang parkir karena masalah itu gak sedikit. Jadi sangat bermasalah ini tukang parkirannya dengan pemilik toko atau warung, kalau bikers sih gak semuanya ogah kena biaya parkir.

 Kalau aku sendiri sih ya oke-oke saja di tarik ongkos parkir toh itu lebih aman dari pencuri motor. Tapi kalau yang semaunya tadi jaga jam ramai saja aku gak suka, sama saja konsumen toko/warung tersebut dijadikan sekedar cari uang gampang saja, kalau sudah sepi di tinggal. Konsumen yang ngira ada tukang parkirannya kasian bila hilang motornya. Sudah percayakan motornya pada tukang parkir malah di tinggal dan hilang motornya. Di tempat sahabat bikers sekalian gimana, sama kayak di dekat rumah atau gak? Salam bikers salam persaudaraan, apapun motor dan merknya bikers adalah saudara! 

2 comments:

Unknown said...

Kadang yg bikin jengkel dr tukang parkir udah dibayar ga mau nyebrangin mas. Kdg ga dibantu ngeluarin motor juga.

Risdiken said...

terlalu berarti tukang parkirnya bro di tempat sampean. kalau disini nyebrangin kok dan ngeluarin motornya kalau di minta. ramah kebanyakan.