Tuesday, October 20, 2015

Kisah panjang perjalananku yang pertama kali hingga menjadi traveler seperti sekarang ini (part 1)

Sebenarnya dari jaman SMA dulu aku suka sekali jalan-jalan menggunakan motor. tapi karena belum punya SIM aku tidak boleh membawa motor dan motorku cuma  Supra x 100cc kemudian jual ganti Supra Fit. karna cuma memiliki satu motor aku jarang membawa ke sekolah apalagi tidak punya SIM tadi. jaman inilah aku mulai menjadi pecinta otomotif roda dua dan jatid iri sebagai bikers mulai terbentuk. nah barulah sestelah lulus kemudian mengurus sim dan aku sudah punya 2 motor, yaitu supra fit & Revo generasi pertama kalau tidak salah 2007.


kemudian karena sudah kurang enak dipakai dan saudara ingin beli motor tapi duit kurang ya dengan terpaksa supra fit dijual. sempat punya revo lagi 100cc tapi terjual untuk kebutuhan komputer sampai akhirnya aku ganti-ganti Supra X 125 karbu 3x. hehe maaf nih cerita agak melenceng dikit nah disinilah awal mulanya aku mulai hoby traveler. dari cuma iseng jalan-jalan abreng karena gaka da kerjaan  dan di mintai nganter kesana-kesini aku ajdi keseringan naik motor. setelah keseringan di hari libur kerja gak naik motor ya gak enak sampai akhirnya tiap minggu aku melancong kemana-mana. dari ke surabaya, gresik, lamongan, malang dan tempat lainnya. 

paling sering ya aku bersepeda ke surabaya memakai motor supram x 125 andalanku. tapi terkadang juga memakai Revo. nah ke surabaya ini aku sangat sering jadi sesekali aku ingin ke malang. cuma aku gak tau dimana lokasi yang indah di wilayah malang. nah kebetulan si ispar temanku yang selalu beramaku saat melancong menyarankan ke Sendang Biru di malang, dia penasaran soalnya kata teman-temannya indah pemandangannya. ya sudah aku turutin saja, lagipula aku belum pernah ke pantai, sesekali ah kepantai. saat itu sekitar jam 1 siang kalau tidak salah dari gempol/kejapanan langsung meluncur ke malang. lucunya aku kira sendang biru itu dekat malang kota jadi aku iyakan saja si ispar ngajak ke sendang biru. 

jam 3 sore aku sampai ke malang. nah aku dan ispar gak tau jalannya jadi bertanya ke pak satpam. aku sempat kaget ektika pak satpam itu menjawab kalau tempatnya jauh! wah katanya dekat, aku kira sejauh-jauhnya paling 1 jam perjalanan. ya sudah setelah dikasi tau jalannya aku meluncur dan kadang masih sering bertanya. saat di tengah perjalanan aku mengikuti petunjuk ke pantai sendang biru itu. aku ikutin terus gak ada habisnya petunjuknya, selalua da petunjuk terus tapi gak sampai-sampai. yang bikin heran tujuanku ke pantai kok malah lewat gunung? waduh alamat lama ini sampainya. dugaanku benar, setengah 5 masih separuh jalan, aku gas pool saja terus melaju melewati perbukitan.

hari makin sore dan aku bertanya kepada penduduk petunjuk ke sendang biru dan dia bilang masih jauh sekitar 7 km kurang lebih. menurutku lebih dari 7 km nih soalnya lama aku smapainya. saat aku teruskan perjalanan hari mulai gelap saat itu sudah jam 5. masa mau malam kok ke pantai? ya aku bilang sama si ispar katanya dekat kok gak smapai-sampai? dia juga gak tau dan mengira dekat. ya terlanjur jauh terus saja deh, kalau smapai maghrib gak sampai ya aku terpaksa kembali aku. perjalanan cukup jauh hingga bahan bakar motorku habis dan terpaksa beli di emperan. sekalian saja aku tanya ke penjual bensin lokasi sendang biru, katanya 2 km lagi. ya sudah jam 5 lebih tapi tinggal 2 km ya terobos saja!

akhirnya setelah susah payah sampai juga. karena tidak pernah melihat pemandangan indah aku melihat sendang biru asik banget walau ahru sudah mulai gelap. aku gak bisa foto-foto banyak karena batrai hpku juga mau habis. di sepanajng jalanpun perjalnannya terlihat indah pemandangannya apalagi sampai ke pantai begitu puas. gak sampai 5 menit akupun pulang karena sudah terdengar adzan disana. jalannya menurtuku sangat menakjubkan seperti berpetulang rasanya pikirku saat itu. pemandangan indah dan jalan berbelok-belok menanjak dan turun dan ditambah suguhan pemandangan indah yang menakjubkan.

aku bertekad akan kesana kembali lain waktu. di perjalanan karena jalan desa sangat gelap gak ada penerangans edikitpun di jalan cuma ada lampu motor yang lewwat. jadinya aku ngekor saja ke motor depan karena jalan gak begitu terlihat. aku harus berhati-hati karena kalau salah jalan bisa masuk jurang =_=. aku kuatir banget orang tua gak bisa aku hubungi takutnya mereka kepikiran soalnya aku gak bilang kalau pulangnya malam. sampai di pom (daerah mana aku lupa). aku telpon orang tua sebentar dan melanjutkan perjalanan. saat itupun sudah lewat Isya. untungnya di jalan masih ramai jadi gak sampai ada begal karena sangat malam aku pulangnya. belum smapai maalng saja sudah jam 8 apalagi sampai rumah.


akhirnya malang kota lewat, kota pandaan lewat dan sampailah di gempol. saat malam si ispar membeli nasi dan karena kecapekan kurang konsen motor yang aku bawa jatuh dalam keadaan berhenti, otomatis bengkok pijakan kakinya. walah sudah pulang malam kok malah apes, untungya ada bengkel buka jam 10 malam di bekas tol jabon jadi aku minta tolong dibetulin pijakannya dan akhirnya beres kena biaya 500 saja. pulang sudah jam 10 lebih. tapi sensainya        enar tak terlupakan. sehingga akupun bertekad kesana kembali.

waktu sudah lewat beberapa bulan dalam benak aku masih penasaran dan si ispar juga ya aku ajak saja kembali ke sendang biru dia mau. berangkatlah aku bersamanya ke sendang biru kembali. kali ini agar gak kemalaman aku berangkat agak pagi. kalau gak jam 7 ya jam 8-an. akupun berangkat tanpa meraba jalan kembali karena sudah muli hafal jalan kesana. perjalanan jauh aku tempuh dan tanpa lelah hingga sampai di sendang biru. saat kesana kedua kalinya aku takjub pemandangan yang luar biasa padahal kalau sekarang terlihat biasa saja.

aku puas foto-foto dan rekam video untuk abadikan moment. puas kesana aku melihat di jalan kembali ada tulisan pantai tamban. ya aku iseng sama si ispar masuk kali saja gratis hehehe ya aku masuk saja ikutin petunjuk. jalannya beneran hancur saat itu walau masih jauh lebih parah di pantai Goa China. akhirnya ikutin petunjuk sampai di loket. aku bilang ke ispar: "ternyata bayar bro gimana masuk apa gak?" si ispar menjawab "ayo balik saja deh" tapi sudah dekat loket masa mau kembali kan gak enak ya aku terus saja aku bayarin full kalau ispar gak mau. saat itu pantai tamban masih sepi jadi loketnya takut aku gak jadi masuk soalnya sempat mau muter sepeda ya  sehausnya tiket Rp.5000/orang jadi Rp.5000 untuk 2 orang. aku dan si sipar cengengesan kesenangan dan masuk ke pantai

wow indah pantainya walau cuma sekedar pantai membentang. air dan pasirnya masih bersih dan pantainya masih landai gak seperti sekarang yang mulai agak tegerus kelihatannya. keadaannya begitu sepi hanya ada 4 orang termasuk aku dan ispar. aku mengabadikan moment indah itu yang gak akan terlupakan karena pantainya masih indah dan bersih. sedihnya aku kesana kembali pada tahun 2014 sudah tidak seperti dulu, banyak sampah bertebaran karena pengunjung banyak yang tidak perduli terhadap lingkungan.

akhirnya aku kembali pulang dengan rasa puas karena tidak sekedar ke sendang biru, tapi ke pantai tamban yang sangat asri dan indah dulu. nah saat berangkat ke sendang biru tadi ada banyak tulisan pantai goa china pantai bajul mati dan lainnya akupun kepikiran ingin kesitu bersama si ispar jadi aku ingin kesana lain waktu. disinilah permulaan aku suka touring dan travel ke tempat-tempat indah. apesnya hpku yang menyimpan banyak data saat ke sendang biru dn pantai tamban kena air karna dalam perjalanan pulang hujan dan gak bawa jas hujan, takut kemalaman aku trobos hujan dan hpkupun rusak datanya hilang semua setelah di service. jadi gak bisa upload gambarnya karena hp rusak gara-gara hujan dulu. bersambung di artikel perjalanan pertama ke Pantai gua China

No comments: