Baca blognya ridertua.com mengingatkan topik Risdiken dulu, mau touring ke suatu tempat tapi takut begal. ya yang rombongan sih aman-aman saja, lah ini pas sendiri bisa jadi santapan empuk oleh para begal. soalnya biasanya beraksi lebih dari 2 orang. kita boncengan pun jadinya berani beraksi mereka. malahan ada yang bergerombol langsung mencegat kendaraan yang lewat, ngeri deh. ya seperti om ridertua.com katakan, tempat wisatanya di sana bakal sepi karena gak ada yang berani ke sana. Risdiken inget, pas keluarga ke ranu klakah contohnya.
merrka bercerita ada yang memberhentikan (kesana bawa ambil). dan yang memperhentikan preman lokal di sana. mereka meminta sejumlah uang untuk lewat. ya karena punya kenalan di sana di bilang aku temannya si ini dan akhirnya boleh lewat tanpa bayar. gak kebayang kan kalau sampai seperti itu kita sendirian. masin mending di mintai uang, kalau di begal kita di buang di jurang ya gak lucu. pernah juga kan daerah Situbondo atau Bondowoso aku lupa, pernah kan di beritakan bikers tewas sendirian, dan di ketahui ternyata dari bali entah ke mana naik motor sendiri.
motornya gak ada dan sepertinya luka bacok. aku mikir ya kesana sendirian, gak heran. entah kenapa kata saudaraku daerah Pasuruan sampai ke Banyuwangi rawan sekali pembegalan, dan ini sudah berlangsung lama dan mungkin selamanya karena dari dulu aman-aman saja. jadi bila kesana yang banyak berramai-ramai, kalau sendiripun lihat sikon, terlalu malam pulangnya ya bisa jadi sasaran empuk para begal. ini sebenarnya juga salah para bikers juga soalnya banyak yang suka beli barang yang gak jelas yang kemungkinan curian 90% lebih.
selama barang curian ini laris memang akan terus ada begalnya. kita beli barang begituan sama saja mendukung pembegalan. jangan koar-koar habisi begal, polisi mana? selama kita beli sama saja kita mkendukung penuh pembegalan itu. Touring takut di begal? Banyak terjadi, semoga kedepan berkurang begalnya walah kemungkinan tipis selama barang hasil begalnya laris di pasar. Salam bikers salam persaudaraan, apapun motor dan merknya bikers adalah saudara!
merrka bercerita ada yang memberhentikan (kesana bawa ambil). dan yang memperhentikan preman lokal di sana. mereka meminta sejumlah uang untuk lewat. ya karena punya kenalan di sana di bilang aku temannya si ini dan akhirnya boleh lewat tanpa bayar. gak kebayang kan kalau sampai seperti itu kita sendirian. masin mending di mintai uang, kalau di begal kita di buang di jurang ya gak lucu. pernah juga kan daerah Situbondo atau Bondowoso aku lupa, pernah kan di beritakan bikers tewas sendirian, dan di ketahui ternyata dari bali entah ke mana naik motor sendiri.
motornya gak ada dan sepertinya luka bacok. aku mikir ya kesana sendirian, gak heran. entah kenapa kata saudaraku daerah Pasuruan sampai ke Banyuwangi rawan sekali pembegalan, dan ini sudah berlangsung lama dan mungkin selamanya karena dari dulu aman-aman saja. jadi bila kesana yang banyak berramai-ramai, kalau sendiripun lihat sikon, terlalu malam pulangnya ya bisa jadi sasaran empuk para begal. ini sebenarnya juga salah para bikers juga soalnya banyak yang suka beli barang yang gak jelas yang kemungkinan curian 90% lebih.
selama barang curian ini laris memang akan terus ada begalnya. kita beli barang begituan sama saja mendukung pembegalan. jangan koar-koar habisi begal, polisi mana? selama kita beli sama saja kita mkendukung penuh pembegalan itu. Touring takut di begal? Banyak terjadi, semoga kedepan berkurang begalnya walah kemungkinan tipis selama barang hasil begalnya laris di pasar. Salam bikers salam persaudaraan, apapun motor dan merknya bikers adalah saudara!
No comments:
Post a Comment