keadaan Jl. Raya Porong saat tergenang banjir. hal ini terjadi tahunan dan jadi langganan Jl. Raya Porong tergenang air banjir.
Kemarin saat Jalan si tutup gara-gara hujan lebat yang mengakibatkan banjir, Risdiken sempatkan foto-foto di Jl. Raya Porong saat tergenang banjir. di bulan Januari ini ke 2 kalinya yang sebelumnya di tutup separuh kalau tidak salah karena air di sebelah timur jalan penuh bikin gak bisa lewat kendaraan yang di sana. akhirnya hujan lebat terjadi di malam hari tanggal 18 Januari yang bikin Pertigaan Porong banjir dan Jl. Raya Porong penuh air sampai akhirnya di tutup deh. karena di tutup pengguna jalan di larang lewat Jl. Raya Porong dan di cegat di pertigaan Porong. tapi pengguna motor masih bisa lewat lewat tanggul lumpur lapindo.
ok, RIsdiken lewat tanggul, dan ada pungutan dana seikhlasnya oleh warga yang di tanggul. ya kasi RP.1000-2000 langsung lewat, naik deh ke tanggul.
saat lewat gak sedikit orang yang berhenti sejenak untuk foto-foto.
siang hari gak terlalu ramai, sore harinya baru ramai sekali.
Jl. Raya Porong dari atas Tanggul Lumpur Lapindo.
entah ngapain orang-orang berhenti di sana ya?
itu truck sampah kok malah berhenti di tengah-tengah ya. mau nyedot airnya? wkwkwkwkwkwk
sedangkan yang di belakangnya ini malah bongkar-bongkar mobilnya. kayak di cuci nih, aneh juga mencuci kendaraan dari air banjir.
itu mobil Hyundai Trajet kok diam dis itu dari tadi? mu lewat takut mogok mungkin ya.
agak lama lagi mulai rame nih.
sebelum melanjutkan perjalanan foto-foto dulu di atas tanggul bagaimana keadaan lumpur lapindo ini, sudah lama gak naik. dari gambar ini terlihat jelas air di Jl. Raya di sedot dan di buang ke tanggul. mungkin dari sehari sebelumnya baru penuh airnya sudah di sedot. berhubung airnya terlalu banyak jadi lama ya.
Di larang masuk? siapa yang berani masuk lumpur ya? wkwkwkwkwk. pasti saat kering musim kemarau lumpur jadi keras sehingga bisa di lewati orang. ya bahaya sekali sih bila ada yang berani. nekat juga.
makin hari makin meninggi tanggulnya. dan juga ambles, entah sampai kapan akan terus begini ya?
No comments:
Post a Comment