Hari minggu kemarin saat bersantai dengan anak dan istriku tiba-tiba bapak mertua mengajak aku berburu durian di tempat aslinya tidak sekedar beli di jalanan. ya manusia touring di ajak jalan-jalan siap banget hehehehehehe. awalnya bapak tanya kepadaku dimana tempat beli durian yang murah? aku menjawab di Pujon pak. kemudian Bapak bilang di Pujon terlalu jauh. tapi Bapak gak kehabisan akal, dia punya kenalan bekas pegawainya yang tinggal di Nongkojajar Desa Sumber Pitu. gak pake lama langsung telp kenalannya. setelah deal ya aku ada keperluan mendadak jadi tertunda sekitar 1 jam. setelah selesai langsung meluncur ^_^.
setelah beberapa jam akhirnya sampai juga. ternyata nongkojajar ada jalan pintasnya. dulu aku lewat jalan setelah Kebun Raya Purwodadi, ternyata sebelum itu juga ada jalan yang menuju Pasuruan. nah lewat situ di tengah jalan belok kanan dan terus ikutin jalan ke taman Bhakti Alam. kebetulan dekat dengan taman bakti alam jadi gampang ikutin petunjuk ke bakti alam saja hehehe. setelah itu lewati taman dan lurus sampai deh di desa sumber pitu. ternyata disana juga ada jalan menuju gunung bromo lho. jadi ke gunung bromo lewat nongkojajar ada 2 jalur.
setelah sampai kemudian ngobrol sebentar dengan kenalan bapak ini. yang di obrolkan tentu saat mereka kerja bersama dan suasana disekitar desa sumber 7 ini. sebenarnya kenalan bapak ini punya pohon durian sayangnya belum berbuah, kalaupun berbuah gak banyak dan kurang bagus, jadi terpaksa beli di temannya. setelah lumayan lama ngobrol pencarian berlangsung. aku menaiki motor Vario 150 sedangkan kenalan bapak yang namanya Cak Sutris membawa Yamaha Vega R bermesin Jupiter Z. karena di modif tentu buat tanjakan kuat, sedangkan motorku standard. walaupun standard vario yang sudah bermesin 150cc kuat banget dibuat menanjak padahal boncengan aku dengan Bapak. beratku sekitar 75-76kg sedangkan bapak bisa sekitar 80kg. walau begitu tetap saja buat menanjak gak loyo sama sekali mesin Vario 150nya. itupun gak gas penuh cuma secukupnya saja.
pohon durian ada dimana-mana, setiap rumah ternyata kebanyakan memilikinya. jadi kalau ingin durian tinggal metik bila sudah matang.
setelah hampir 5 menit perjalanan akhirnya masuk kebun durian, ternyata disini memang khusus untuk pohon durian lahannya. menoleh kesana-kemari banyak pohon durian, apalagi terlihat di pohonnya langsung buahnya banyak, beneran suasana yang asik. yang d atas biasanya belum matang, nunggu beberapa waktu, kalau sudah waktunya biasanya akan langsung di ambil oleh pemilik pohon. kalau sudah panen tentu bisa ratusan bahkan ribuan buah durian karena 1 pohon bisa lebih dari 200 buah. bayangkan bila punya 5 pohon, kan bisa lebih dari seribu buah. itu satu orang saja, belum orang lainnya, karena di perkebunan durian di nongkojajar kepemilikannya milik banyak orang karena tanahnya kan milik orang yang beda-beda. jadi setiap orang palin gak punya minimal 4-5 pohon.
setelah hampir sampai bapak melihat seseorang habis memborong durian 2 kranjang besar dibawah dengan motor. kebetulan saat dilihat duriannya bagus-bagus. kebetulan saat sampai eh ternyata habis di borong orang lewat tadi, padahal duriannya bagus-bagus. ya terpaksa mencari orang lain. padahal sudah janjian tapi karena tidak pasti takutnya gak jadi datang si bapak cak sutris gak berani kasi dp. jadinya saat kesana bila belum laku bisa dibeli sayangnya sudah diborong habis. ya terpaksa cari pemilik pohon lainnya disana. akhirnya setelah tanya-tanya ketemu juga. sampai di rumhnya eh ada buahnya. Bapak sangat bersemangat, apalagi baunya sangat kerasa bikin semakin bergairah makan durian si Bapak.
sambil menunggu sang pemilik pulang ya duduk-duduk menikmati kopi yang disuguhkan. mungkin karena daerahnya dingin jadi saat kesana selalu disuguhkan kopi hangat 1 gelas sedang dikasi lepek 3. akhirnya sudah tiba orangnya tinggal melakukan negosiasi berapa harga duriannya? setelah melakukan negoasiasi deal dengan Harga Rp. 16.000 dan dapat bonus 3 biji lumayan. tanpa pikir panjang langsung minta dibukakan buah duriannya. si penjual hafal betul mana durian yang bagus mana yang tidak, jadi dia memilihkan yang bagus di buka memang wah asik banyak dagingnya. kalau yang dagingnya sedikit gratis dibuat bonus saja. Bapak dan temannya pun menyantap beberapa buah durian itu. aku yang sebenarnya gak begitu suka ya makan saja kan sudah dibukakan sayang gak di makan. begitu saat memakan rasanya terhipnotis pengen makan terus padahal gak begitu suka hehehehe.
setelah makan beberapa buah sisanya di bawa pulang untuk oleh-oleh dan dimakan bersama-sama keluarga. ya kini kembali ke rumah Cak Sutris untuk menunggu sapi peranya bisa dipera pada sore hari. nunggu waktu kembali ngbrol dan berjalan dekat rumah kali saja ada yang mau menjual duriannya lagi buat tambahan behehehehe.
ada pohon jambu yang kurang subur, aku kira pohon jambu gak bisa tumbuh subur karena 1 pohon ini mulai berguguran pohonnya. ternyata aku salah karena dirumah teman-teman cak Sutris ternyata ada yang menanam pohon jambu dan subur banyak buahnya.
enaknya punya rumah dipegungungan, hawa dingin yang sejuk selalu terhirup oleh tubuh membuat badan selalu segar. rumah yang sederhana dan hidup apa adanya dipegunungan ternyata kelihatannya menarik
Masjdi di Sumber 7 Nongkojajar yang aku buat sholat saat waktunya sholat duhur
rumah teman cak Sutris yang sempat kami hampiri.
selain durian, warga sekitar desa Sumber Pitu Nongkojajar menanam pohon cengkeh. biasanya akan ada pemborong yang membelinya bila sudah wakutunya panen.
Pohon jambu yang aku bilang tadi tumbuh subur banyak buahnya
selain cengkeh di kebun teman cak Sutris ada pohon lain entah apa ini, coklat atau apa ya?
ada lagi yang terlewat pohon singkong. di gunung si ditanami apa saja tumbuh subur ^_^
itulah perjalanankum saat berburu durian di Desa Sumber Pitu - Nongkojajar. walau gak begitu senang durian tapi aku merasa perjalanan ini sangat meyenangkan dan sangat berkesan. berburu buah durian di tempatnya langsung memang asik. sampai jumpa di perjalanan berikutnya
NB: bila gambar terlihat pecah coba click saja gambar yang pecah nanti keluar aslinya yang jernih
No comments:
Post a Comment