Kemarin aku habis ke Bromo yang ke 3x. untuk posting saat ke bromo akan menyusul hehehehe. ya seperti yang aku bahas tadi, aku batal bawa akame dan si vario aku pakai. ya ganti oli sudah, rem sudah di benerin setelah ke coban supit urang Pujon. oke motor sudah fit dari segi part, tinggal mesin ya biasa lah ada yang sedikit kurang. oke kami berangkat dan di sana gak bisa lama-lama karena hujan terus di sana. awalnya mau lewat Probolinggo pulangnya, tapi karena feeling gak enak ya jalur Pasuruan kembali di andalkan. akibatnya ya lewat tanjakan maut yang sering aku bilang. naik dari lautan pasir saudaraku pakai blade 125 duluan kemudian aku menyusul. walau sendirian saudaraku dapat aku susul dengan mudah pakai vario 150 padahal aku boncengan dan berat badanku kan lumayan tinggi jadi beban si vario jauh lebih tinggi. ya akhirnya saat di tengah tanjakan yang panjang aku menyusul saudaraku, karena kurang cepat akhirnya saudarak agak menepi dan aku lewat. itu padahal gak tenaga penuh. dulu tanpa kedodoran sedikitpun aku berhasil melewatinya, yang kemarin agak kedodoran sedikit tenaganya karena sempat berhenti di tengah tanjakan tajam karena motor saudaraku yang pakai blade agak kesulitan menanjaknya.
setelah ada jarak lagi dan aku salip aku gas pol tenaga kembali ngisi dan terus naik. jadi kalau tanjakan tajam tenaga si vario meningkat dan terus naik, kalau gak begitu tajam tapi sangat panjang malah gak bisa terlalu cepat, tetap kuat jalan di tanjakan tapi butuh sedikit forsiran daripada yang maut gak forsir gasnya sama sekali. itu kalau boncengan ya, kalau sendiri wah si Vario mungkin bisa menyalip motor sport 150cc di tanjakan. itu kalau motor 100% sehat ya, kalau service sama oli jarang ya jangan harap deh hehehehehehe. kemudian aku juga lihat X-Rider melewati tanjakan ekstrim itu boncengan tapi bisa, aku agak heran kok bisa? dulu lihat di cangar kesuitan nanjak bila berboncengan apalagi di Bromo ini yang jalur ke lautan pasir lewat jalan Pasuruan pastinya lebih susah kan? tapi nyatanya bisa. ada 2 penjelasan kenapa bisa begitu. 1. antara yang di bonceng dan yang nyetir motor keduanya badannya agak mungil, mungkin masih anak SMA dan postur tubuh agak kecil jadinya enteng buat nanjak berdua. kemudian yang ke 2 tanjakan tajam tenaga motor matic malah makin ngisi seperti halnya Vario 125/150, jadi bisa di lewati gak begitu sulit.
bila gak begitu nanjak tapi super panjang tanjakannya dapat di pastikan akan kesulitan X-Ridenya seperti kasus di Cangar dulu, apalgi di cangar dulu kan orangnya agak besar-besar boncengannya, jadi ya berat hehehehehehe. X-Ride, Beat, Vario 125-150 bisa melewati tanjakan yang tajam di bromo jalur pasuruan ke lautan pasir saat berboncengan bukti tak terbantahkan kalau motor matic itu kuat buat nanjak. tapi kan banyak yang gak kuat dan sampai vanbel putus? ya itu motor kurang perawatan jadinya seperti itu. buktinya teman-temanku ya gak ada masalah walau naik matic boncengan lewat tanjakan tajam. turun juga begitu, aman-aman saja pastinya bila remnya normal gak kehabisan. touring ke tanjakan tajam naik matic? biasa aja jangan kautir gak kuat selama mesin masih normal dan rem juga sehat semua. lalu ya harus lebih hati-hati. salam bikers salam persaudaraan, apapun motor dan merknya bikers adalah saudara!
No comments:
Post a Comment