Tuesday, January 3, 2017

SPBU setiap daerah harus melakukan standar training nasional agar bisa melayani lebih baik

aku menulis judul di atas karena teringat saat ngisi bahan bakar di SPBU di berbagai lokasi. setiap lokasi ada yang melayani benar-benar profesional banget, biasa saja, bahkan ada yang parah yaitu tindakan ngawur yang membuat konsumen rugi waktu. karena iku aku kepikiran ya seharusnya tiap SPBU baik itu besar (SPBU luas & lengkap fasilitasnya) sampai kelas alakadarnya (cuma jualan BBM saja gak ada fasilitas lain seprti jualan makanan, musholla dan lainnya) memiliki standard dalam melayani konsumennya. biarpun SPBU biasa, berkelas, alakadarnya pelayanan tetap sama. soalnya aku ke tiap SPBU ada yang pintar dan ada yang ngawur melayaninya. contohnya begini : ada banyak konsumen yang membeli di sautu SPBU dengan antri (motor), kira-kira berjejer 10 motor dari belakang. nah saat petugas SPBU melayani tiba-tiba datang mobil. nah seharusnya itu mobil kan nunggu ke 10 motor tadi selesai di layani baru si mobil di isi bahan bakarnya.

nah bila petugas yang pintar ya dia akan menghitung, setelah 10 motor baru di layani mobilnya, kalaupun ada pemotor lain tetap setelah 10 motor selesai si mobil di layani. motor yang baru datang menunggu. itu kalau petugas yang benar biasanya begitu pas aku isi bensin di pom dekat rumah. anehnya saat di tempat lainnya sudah dengan keadaan yang sama, eh sudah lama antri motornya begitu ada mobil langsung di layani mobilnya, yang motor di tunda, ini kan gak bener. memang sih sepele, tapi kalau sudah antri banyak di pom sudah nunggu lumayan lama dan orangnya keadaan saat terburu-buru tiba-tiba di dahului kan ya bakal sebel banget. iya kalau 1 mobil gak masalah, kadang 3 mobil sekaligus baru datang di isi, sedangkan motor datang duluan di kesampingkan. itupun setelah selesai motor kembali di layani eh ada mobil lagi begitu lagi, seakan pemotor gak di layani dengan baik.

itu kalau pom biasa saja, kalau yang besar biasanya lengkap motor sendiri mobil sendiri. biasanya kalau pelayannya profesional motor antri panjang sedangkan mobil kosong ya di suruh ke mobil, tapi kalau mobil datang akan di dahulukan yang mobil kan tempatnya mobil, jadi benar-benar baik yang seperti itu. kalau yang males ya mobil di mobil, motor ya di motor, walau antri mengular motornya dan mobil kosong tetap saja di biarin, petugas yang jaga pengisian di mobil berleha-leha dan di motor keteteran. maka itu standarisasi baru harus di terapkan di seluruh pom di negri ini gak pandang bulu  baik pom besar dan pom kecil. salam bikers salam persaudaraan, apapun motor dan merknya bikers adalah saudara!

No comments: