Friday, January 16, 2015

Suka duka bikers di pedesaan

Jadi bikers di desa ada enak dan gaknya, enaknya ya hampir gak ada namanya macet kemana mana nyaman cepet dan gak ribet karena gak ada macet tadi. kemudian jalan sepi dan lurus jadi bisa agak ngebut dikit hehehe bahkan bisa buat top speed an sama bikers - bikers yang lewat. saat bersepeda susasana masih asri dan sejuk dimanapun mata memandang rerumpputan hijau menyegarkan mata, ini juga salah satu enaknya jadi bikers yang hidup di pedesaan.  tak ketinggalan bebas polisi. maksudnya gak ada namanya operasi di wilayah desa jadi biar gak pake helm, gak punya sim dan plat nomer belum ada juga gak masalah bisa melenggang bebas dan suka - suka (bahaya gak pake helm mending pakai helm biar aman). motor motor plat sudah mati atau pretelan juga melenggang bebas sebebas besasnya apalagi dengan kenalpot brongnya dan ban cacing wes gak ada masalah. yang bikin shock saat aku perjalanan ke pantaai pasir putih blitar di sana memang sangat plosok jadi saat lihat motor sliweran gak peduli motor jadul atau baru sekalipun banyak yang gak ada plat nomornya, dalam hati berkata: " wah buebas sekali di sini"  ^_^ 

terkadang polisi jarang di sana juga ada enak dan gak enaknya, enaknya ya gak perlu ribet ribet harus sim lah ini itulah yang penting bisa berkendara dengan aman dan benar cukup jadi banyak bikers yang gak punya sim. makanya kalau ke kota suka ngupet kalau ketemu polisi hehehhehehe. gak enaknya biasanya mentang mentang gak ada polisi pengguna jalan baik itu motor ataupun mobil suka melanggar peraturan lalulintas yang dapat membahayakan pengguna jalan lainnya.

kini giliran gak enaknya jadi bikers di pedesaan. di pedesaan kadang beberapa jalan kurang enak di lewati atau ada yang rusak berat bikin motor mengalami guncangan saat di lewati lama - lama body motor bisa kocak semua. berikutnya karena jarangnya polisi di wilayah pedesaan (tapi kini mulai banyak berseliweran menjaga keamanan) membuat pelaku kriminal semakin berani dalam beraksi hal ini membuat pemilik motor apalagi motor baru jadi was - was takut motornya di rampok. walapun sekarang polisi sering menjaga keamanan dengan berpatroli tapi pelaku kejahatan masih bisa saja mencari celah dan beraksi.. karena itu di daerah pedesaan walapun punya motor bagus katakanlah motor sport jadi jarang kepake, di pake kalau touring atau kumpul club saja karena aman kalau sendiri sangat jarang di pakai apalagi bepergian jauh sendirian pasti sangat berbahaya jadi banyak motor motor bagus lebih sering di kandangin dalam rumah daripada di pakai. 

kemudian sparepart motor dan service resmi sangat jarang jadi mengandalkan service biasa rumahan atau bengkel biasa. walapun bengkel biasa gak kalah pinter malah kadang ada yang lebih smart mengakal motor agar motor yang mengalami kerusakan lumayan parah di buat gak terlalu banyak biayanya tapi sudah bisa normal lagi. itu sisi baiknya sisi buruknya terkadang kalau gak kenal baik dengan pemilik bengkel atau tukang servicenya terkadang sparepart yang bagus bagus di tukar dan di ganti yang jelek tanpa sepengetahuan sang pemilik dan hal ini sering terjadi dan membuat kapok bikers yang service sehingga lebih memilih ke service resmi walau lebih mahal dikit tapi masih aman dari tangan jail. masalahnya service resmi jarang membuat bikers di pedesaan kadang bingung merawat motornya. sehingga hal ini juga merupakan gak enaknya jadi bikers di pedesaan. itulah tadi suka duka bikers di desa menurut pengamatan dan pemikiranku yang aku dapat dari pengalaman dan mengobrtol bersama bikekrs lain sharing suka dukanya hidup di pedesan. salam bikers salam persaudaraan, apapun motor dan emrknya bikers adalah saudara!


No comments: