Wednesday, September 9, 2015

Kira-kira sport 100-125cc untuk jaman sekarang laku gak di indonesia?

Di India motor sport 100-125cc itu umum dan biasa, bahkan banyak sekali populasinya disana karena efisien untuk mereka di sana. kalau disini gimana? menurutku kurang laku atau bakal gak laku soalnya disini orang gak mau nanggung milih motor. kalau uang pas-pasan ya beli matic/bebek, kalau ada uang lebih ya sport yang mantap. kalau sportnya kubikasi sama dengan motor bebek/matic terus modelnya, fitur dan spesifikasi nanggung bikers sini kayaknya kurang suka. alasannya karena kalau sudah sport ya sudah gak terlalu memikirkan efisiensi soalnya ini bukan motor sekedar transport tapi ada pasion dan prestigenya.

 sedangkan motor sport 100-125cc modelnya saja sport tapi kubikasi kecil dengan performanya seadanya sesuai kubikasi. masa iya sport diledek motor bebek/matic? buat apa kalau kayak gitu? sebenarnya ada manfaatnya, yaitu kestabilan motor dan ergonomi lebih nyaman buat jarak jauh di bandingkan motor bebek. kalau dengan matic sih masih kalah nyaman tapi buat jarak jauh motor sport masih menang gak bikin capeknya. sebenarnya bisa saja laku sih, ada juga bikers sini nyari efisiensi. motor irit, nyaman dan stabil dalam kecepatan luamayan tinggi. tapi masalahnya gak banyak, kalau dikit peminatnya kan gak ada untung buat pabrikan jadinya males masarkan motor sport kelas 100-125cc seperti dulu.

contoh saja Thunder 125. walau ada sport sekelas Vixion, Megapro, Tiger dan CB masih tetap laku si thunder 125. tapi thunder jadi sepi peminat sejak dirilisnya Verza 150cc. memang sih sama-sama motor sport dengan harga hemat tapi kubikasi verza lebih besar otomatis power juga kebih baik sehingga membuat Thunder nanggung dan menjadikannya kurang diminati lagi bagi bikers. lalu kenapa di India motor seperti ini sangat laku? bahkan selaris motor bebek dan matic. mungkin karena dahulu saat memperkenalkan motor disana dimulai dengan motor berkopling, kemudian motor kopling jadi biasa sehingga pabrikan motor disana merancang motor kopling/sport dengan harga terjangkau agar bisa banyak dimiliki oleh masyarakat disana. jadi motor sport kubikasi 100-125cc setara dengan motor bebek disini kelasnya. 

jadi di India dari sport entry level langsung ke motor sport standar gak pake motor bebek jadinya hehehe. ini hanya perkiraanku saja yang bisa meleset. kesimpulannya sport 100-125 akan kurang diminati disini, kalaupun ada motor sport entry level ya minimal kubikasi 150cc karena matic dan bebek saja sudah 150cc, itupun modelnya juga gak boleh terlalu sederhana karena mencari bikers suka kelas sport entry level susah juga. kalau model bagus kan bisa jadi pertimbangan. salam bikers salam persaudaraan. apapun motor dan merknya bikers adalah saudara!

No comments: