Wednesday, September 4, 2019

Motovlogger gak harus punya moge & Gopro! (plus langkah-langkah jadi motovlog)



Ternyata motovlog jadi Idola, dan pengen yang jadi motovlog. Ya termasuk risdiken yang suka motovlog jadi ikutan dan Risdiken cukup menikmatinya. Dan di beberapa motovlog kebanjiran pertanyaan apa bisa jadi motovlog tanpa moge dan GoPro? dan sang motovlog jawab bisa sih. Disini Risdiken akan menambahkan lebih lengkap. Jadi sahabat bikers sekalian ingin jadi motovlog agar bisa lebih di kenal, sekedar untuk dokumentasi saat riding atau touring?

Risdiken rasa semua bisa soalnya jadi motovlog gak harus mahal. Contohnya Risdiken. Awalnya pake HP doang gak sampai Rp.200.000 sih. Bahkan sebenarnya gak sampai Rp. 100.000 kalau gak kena ongkir. Maklum beli online bro. Disini jauh yang jualan peralatan GoPro. Jadi mahal karena ongkir. Jadi bahas motovlog pakaian HP saja dulu ya. Pakai action cam ntar setelah ini. apa saja yang di butihkan? berikut ini :

Gambar 1. J Hook mount. 

Gambar 2. Rotation Screw mount. 

Gambar 3. holder U (pakai punya tongsis bisa tapi gak rekomendet karena jepitnya gak maksimal.)

gambar 4. Mic Action Cam (untuk HP ambil busanya saja bair suara gak kemasukan angin)

nah setelah peralatan ini kita tentu butuh HPnya. HP apa saja yang penting hasilnya oke. pengen hasil oke harga murah? sony Docomo bisa jadi solusi. hasilnya Video lebih bagus dari Gopro harga murah. sekaligus hp itu bisa merender (Risidken pakai Kine Master) cukup ampuh daripada HP baru  3 jutaan (bila pakai Sony Z5 Premium ke atas). lalu tentu saja kita butuh mic. untuk micnya ya beli saja untuk mic Gopro/Action cam 3.5mm colokannya. 

nanti ambil saja busanya masukin ke headset pemutar musik yang bisa buat rekam/di lepas tengahnya. nah lubang suaranya tutupin dengan busa itu biar saat ngevlog gak kemasukan angin. nanti untuk nempelin ke Helm, J Hook mount sudah termasuk alat untuk nempelin ke helm. tinggal tempel. gabungkan Jhook mount tadid engan Rotation screw mount dan holder u. pasang headset ke colokan hp dan potong untuk pasang ke telinganya bair gak ganggu beres bisa ngevlog deh.
sample videonya :

nah itu tadi untuk Motovlog pakai HP. di jamin oke hasilnya. ya Hp bisa apa saja itu tadis ebagai contoh, apalagi untuk yang baru lensanya wide lebih oke buat Motovlog. sekarang pakai Action cam. gak perlu pakai yang mahal. Xiaomi Yi Internasioal sudah cukup bagus kok. di banyak motovlog pakai action cam itu hasil pecah bukan karena hasil videonya, cuma ngeditnya mungkin ada yang kurang maksimal. contoh lihat di youtube Risdiken ya, pertamanya jelek banget, sekarang membaik padahal action camnya sama. 

jadi cara ngedit setting pas ngerendernya itu di utak atik pas di save  jangan terlalu ngompres, mendekati aslinya saja bair gede hasil nanti juga oke. atau ingin lebih maksimal Yi Lite saja pilihan oke. cukup J hook mount dan rotation screw mount pasang dan kasi mic beres deh. lebih murah lagi beli bekas/sekennya saja. bahkan Gopro seken di bawah 2 jutaan (Hero 4 kebawah) dan hasilnya sudahs eperti motovlog pada umumnya.

Motor Untuk MotoVlog gak harus Moge

itu peralatannya ya bisa gak sampai Rp.500rb (pakai HP0 dan dengan Action Cam gak samai Rp.2 jutaan bila bajet minim hasil sudah cukup oke tinggal cara ngeditnya saja yang bikn hasil bagus. kini bahas motornya. Motor gak hanya moge saja yang buat motovlog lho. Motor apapun bisa. Banyak kok motovlog non moge nyatanya sama saja banyak yang suka. Moge juga bukan jaminan motovlog banyak viewernya. Tergantung orangnya.

Contoh risdiken ini ya pakai Vario 150 bahas RX-King eh tembus 25.000 viewers, lah pakai moge tembus 100 viewers saja sudah bagus 😅. Jadi motor bukan acuan, kontennya bikin semenarik mungkin dan sistem keberuntungan juga berlaku. Aku lihat ada yang bagus kontennya tapi juga gak banyak viewernya. Paling tidak bikin motovlog yang berbeda dan unik biasanya malan dapat viewers. Kalau Risdiken sih cuma hobby viewers dikit gapenon woles aja. Soalnya gak nyari apa-apa cuma kepuasan dan sebagai dokumentasi belaka.

Nyatanya walaupun viewers dikit cukup lama Risdiken gak down lah ini cuma muasin hati sendiri, ada yang nonton dan seneng syukur. Gak ada ya sudah tak play sendiri. Tapi walaupun dikit nambah dikit-dikit, kalau gak nambah ngenes juga sih karena sedikit ada berharap. Tapi gak down dan males ngevlog. Ada soalnya dulu teman ngevlog niat buat viewers banyak, dan tentu kalau banyak akan ada pundi-pundi rupiah sih. Tapi nyatanya sepi dan lagi update channelnya.

Ya karena dari awal tujuannya gitu, gak sesuai ya down. Sedangkan Risdiken cuma sharing yang Risdiken tau dan ingin mengabadikan momen pas touring. Ada syukur gak ada tonton sendiri. Tapi tetap berusaha biar gaet viewers siapa tau lama-lama banyak. Bisa berkembang chanelnya hoby pasti juga akan dapat upgrade. Tapi karena bukan tujuan utama ya Risdiken gak frustasi atau gimana pas sepi penonton. Ya ada views walau dikit dan ada yang komen positif saja sudah sueneng. Asli kepuasan seperti ngeblog ini viewers banyak Risdiken bersyukur.

Walau ya gak ada apa-apa nya chanel Risdiken dengan blog ini. Tetap ada kepuasan selama ada yang nonton walaupun dikit. Jadi moge bukan acuan untuk jadi motovlog, cuma sebagai tambahan agar lebih manis. Mau jadi motovlog? Murah, gak harus moge juga bisa. Dan pesan Risdiken untuk yang mau jadi motovlog, jangan terlalu frustasi bila sepi viewers, alogaritma youtube selalu update dan berubah, pelajari itu bisa nambah viewers lho. Salam bikers salam persaudaraan, apapun motor dan merknya bikers adalah saudara! 

No comments: