Monday, April 3, 2017

Risdiken menantang bahaya di cangar

Setelah touring ke cafe sawah pujon kidul dan belum selesai acaranya aku pulang sendiri karena ada kegiatan dengan istri. ya akhirnya aku harus pulang. berhubung lewat kota jelas macet, akupun memutuskan lewat cangar agar lebih cepat. apesnya di sana hujan deras, wah aku takut longsor saja nih. apalagi cangar rawan longsor. akup terlanjur jauh ya sekalian bergegas. masih dalam wilayah kota batu aku beli jas hujan platik. apesnya gak ada karena habis. lupa bawa jas hujan, terpaksa beli kresek/kantong plastik untuk camera dan hp. itupun gratis karena cuma itu di kasi doang. perjalanan lanjut mulai memasuki cangar. dingin makin menggila, tangan serasa kaku. aku terus berdo'a agar aman sampai tujuan karena suasananya yang biasanya indah jadi mengerikan saat hujan. jalan mulai licin banyak air dan kadang pasir yang bisa bikin terpleset, jadinya pelan-pelan. gak beberapa lama kemudian aku melihat kok di aspal makin tinggi airnya ya? apalagi coklat banget, aku takut longsor saja. suasana makin mencekam ketika di depanku sawahnya meluberkan air coklat banget kayak lumpur, takut segera longsor. apalagi debitnya banyak aku gak bisa lari kencang-kencang. syukurlah aku gak apa-apa sampai aku melewatinya aman-aman saja.

setelah itu masih ada lagi rintangan yang menghadang! gak lain kabut yang menutupi jarak pandang. jarak pandang hanya 5m saja saat itu, takut ada motor/mobil gak kelihatan menyeruduk dari depan. ya aku nyalain sein dan jalan pelan sekitar 30km/h dan sangat menepi. di tambah jalan yang tergenang air dan bikin licin, benar-benar berbahaya. pokonya ekstrim deh, jadi yang semula kota batu-rumah pulang pergi bisa 1 jam jadinya molor 2,5 jam. setelah kabut hilang air yang di aspal debitnya makin tinggi karena deras, super licin banget aspalnya, aku sangat ngeri. gawatnya lagi cuma bisa ngerem sambil turun. gear aku masukin 1 biar bisa meredam kecepatan gak aku lakukan soalnya bila aku lakukan entah kenapa ban menjadi oleng dan aku terusin pasti jatuh. karena itu aku ngandalin rem saja. ya kayak motor matic intinya yang andalin rem saja akhirnya. salah perhitungan dikit bisa jatuh dan fatal, untungnya gak sampai jatuh karena aku ekstra hati-hati. turun sambil ngeram aku takut ceplos saja, untungnya aman sampai turun di pacet. licinnya aspal sudah hilang belum beres bahaya yang mengancam.

setelah itu kabut kembali menutupi jarak pandang. akhirnya sampai semua motor dan mobil menepi dan nyalain lampu darurat. aku gak ada waktu ya gas terus sampai tanjakan terakhir (turun). itu semua aku lewati dengan kecepatan minimal, kencang dikit sudah oleng karena licin banget banyak pasinya di aspa saat sudah mendekati pacet. sampai pacet ternyata gak berhenti rintangannya yang membahayakan. hujan masih saja deras aku terus tancam gas, tapi masalahnya seperti di cangar, bukannya aspalnya bolong, tapi tergenang air, takutnya ada lubang gak kelihatan kan bahaya. akupun kembali turunkan kecepatan demi keamanan. max speed 60km/h. sampai Ngoro hujan mulai reda. alhamdulillah deh selamat, padahal sangat berbahaya banget. hal ini jadi pelajaran berharga buatku agar lebih perhitungan saat menentukan jalan yang di lewati. lewat cangar memang cepat, kalau hujan begitu kan jadi gak bisa kencang dan sangat bahaya rawan longsor dan jatuh karena aspal jadi licin saat hujan yang mengakibatkan jadi lama malahan sampainya.

itupun nyawa tahurannya bila sampai longsor. makanya benar-benar menantang bahaya aku kemarin. sedangkan lewat kota biar macet dan lama asal selamat kan lebih baik. aku salah perhitungan, aku kira bila hujan ya biasa saja, ternyata ekstrim lewat cangar saat hujan deras dan keadaan turun. aku buat pelajaran agar lebih berpikir jernih gak asal cepat, lihat situasi dan kondisi dulu baru memilih jalan. kalau saja lewat jalan kota pasti aman-aman saja dan perasaan tegang/mencekam gak akan ada. berhubung lewat cangar saat hujan deras ya jadinya seperti yang aku ceritakan di atas. aku gak akan mengulanginya lagi halayang menantang bahaya seperti itu, mending cari amannya. ya untungnya selamat smapai rumah, akupun gak henti-henti bersyukur karena aman gak ada hal buruk menimpaku. salam bikers salam persaudaraan, apapun motor dan merknya bikers adalah saudara!

No comments: