Sahabat sekalian begal masih cukup marak walau gak terespos media. Nah sering kan begal ketangkap warga dan di hakimi massa dan gak sedikit pula yang meregang nyawa. Perlukah begal di hakimi sampai tewas? Memang kejam begalnya sampai-sampai ada tindakan kekerasan sampai bikin korban meniggal dunia. Lihat gitu masyarakat jadi gak ada welas asih pada mereka bila ketangkap. Gak heran banyak yang juluki di make up dulu alias di gebukin baru di serahkan ke polisi. Kalau apes ya sampai mati di gebukinnya.
Masih mending di gebukin, kalau di bakar bakal tambah runyam kan. Risdiken saja juga sebel, marah dan lainnya campur jadi satu jadi nyukurin sampai kayak gitu, lah memang sangat meresahkan dan nelan banyak korban. Tapi Risdiken berpikir, ya gebukin sih gebukin saja tapi jangan sampai mati namanya manusia masih bisa bertobat. Jadi cukup bikin babak belur gak masalah asal gak sampai mati. Memang biasanya keluar masuk penjara pelakunya sampai akhir di dor polisi baru gak makan korban, kalau sudah gitu serba salah.
Di penjara doang akhirnya pas bebas ngebegal lagi timbul korban, di dor juga kasian. Ya solusinya sih bikin cacat saja tangannya. Jadi ketahuan nyolong ketangkap hukum seperti itu, jadi bebas dari penjara gak bakal bisa begal karena cacat, aman deh gak sampai mati orangnya juga bisa merenung dan tobat, Benar kan! Salam bikers salam persaudaraan, apapun motor dan merknya bikers adalah saudara!
No comments:
Post a Comment