Sunday, October 14, 2018

Apa yang salah dengan CBR250RR?


Judul di atas terinspirasi begitu saja saat baca beberapa tulisan blogger dan data AISI yang sebelum bermasalah seperti sekarang bahwa CBR250RR gak bisa salip Ninja, susah setelah di rilis. Sebenarnya bukan gak bisa sih, dulu 2 bulan berturut-turut Ninja melakukan overstok ke dealer jadi angka distribusi terlalu tinggi kelihatannya di data AISI. Akhirnya angka distribusi normal kurang jelas hehehe. Ya Ninja masih bertahan berkat namanya yang sudah melekat bukan karena ganti model. Karena itu walau modelnya bisa di bilang jauh dari CBR250RR tetap juara jarang kalah urusan penjualan. 

Nilai plusnya Ninja rasanya lebih gede walau gak sebesar yang lama jadi gagahnya dapat selain nama sudah besar. CBR250RR bukannya kekecilan tapi karena nunduk kelihatan jadi lebih kecil padahal ya kalau lihat dari dekat gak beda jauh, tetap kekar. Apesnya lagi pernah terlihat ini CBR250RR kalah dengan R25 penjualannya walau Ninja juga. Seakan ini motor kurang laku. Ada yang beropini nurutin bisikan sesat, sekarang meratapi nasibnya, ada yang menjelaskan secara logis memang kalau nuritin netizen belum tentu sukses penjualannya karena sekedar komentar beli belum tentu. 

Ada benarnya sih, tapi apa separah itu si CBR250RR, apa yang salah? Mari kita telisik lebih dalam. Sebenarnya gak ada yang salah langkahnya bikin CBR250RR seperti sekarang ini. Model sudah di bikin bagus, bahkan ini yang paling bagus dari semua seri motor 250cc. Asli istimewa desainnya, bahkan kakaknya kalah ganteng hehehe. Jadi letak kurang sukses CBR250RR bukan karena desainnya. Fitur sudah ala moge dan paling komplit, tapi masih kalah dengan kompetitornya. 

Faktor kurang sukses CBR250RR disini ada 3 atau lebih. Pertama ini motor rilis terlalu lama. Kalau saja jaman R25 v1 rilis CBR250RR juga rilis walau gak sekeren sekarang tapi tetap keren aku yakin keadaan akan berbeda. Kedua rilis di saat kelas 250cc sport turun, ini bikin penurunan signifikan. Gak CBR250RR saja, Ninja dan R25 juga seret, 1000 unit bagi 3 sekarang. Yang ke 3 buntut dari faktor yang pertama. Nama Ninja terlalu kuat karena sudah lama melenggang gak ada saingannya. 

Sudah kuat baru di lawan ya sudah. Kemudian dari sisi desainnya yang oke tentu gak bisa 100% sempurna, ya ada kurangnya. Pertama walau sudah terlihat besar entah kenapa dimensinya kurang besar bila di lihat, mungkin ini juga penyebab masih banyak yang lebih milih Ninja. Kedua ini motor 250cc harus moge look, lah desainnya paling sempurna tapi terlihat kopong, unsur mogenya jadi kurang banget. Strategi desainnya dan fitur gak ada masalah menurutku karena memang sudah terbaik dari yang terbaik, alasannya kurang laku ya yang aku bahas di atas. Nuruti netizen atau opini banyak orang 

langkah salah honda sehingga CBR250RR kurang sukses? Ya salah menurutku, honda sukses mengganggu seperti ini ya karena sekarang sudah melek dan ngerti permintaan pasar. Buktinya dengerin banyak orang termasuk netizen ingin model keren akhirnya rilis CB150R V2 nyatanya laris manis. Bahkan CBR150R model di bikin bagus malah makin laris. Jadi alasan salah perhitungan mengenai desain dan fiturnya menurutku salah. Sahabat bikers sekalian ada pendapat? Salam bikers salam persaudaraan, apapun montor dan merknya bikers adalah saudara! 

No comments: