Di Indonesia memang salah satu pengguna kendaraan roda dua terbesar di dunia. Jutaan motor terjual pertahunnya. Mungkin karena itu banyak yang ingin nyebur di sini. Contoh Bajaj dari India, walau awalnya di pandang remeh akhirnya bisa naik imejnya. Entah kenapa kok tiba-tiba dealernya mulai tutup. Akhirnya kawasaki yang jualan motornya dan berakhir dengan buruk. Kemudian dari Austria di KTM yang tangguh juga ikutan. Awalnya respon kurang karena harganya tinggi, cuma karangan tertentu yang benar-benar suka KTM saja yang beli, kini mulai sukses dengan di bukanya berbahaya dealer karena harga sudah bisa bersaing.
Yang lupa TVS adalah pejuang paling tangguh di dunia roda dua negri ini. Walaupun penjualan gak bisa di bilang bagus tapi bisa bertahan sampai sekarang. Kymco yang dulu terkenal dengan Jetmaticnya juga balik jualan matic besar 250cc ke atas. Sampai sekarang masih update jadi peminatnya ada ya. Benelli juga mau bangkit disini dengan motor sportnya yang jauh lebih keren dari sebelumnya. Dulu jualan maxy scooter dan moge juga sih, tapi kini lebih ke mogenya yang masih di bilang entry level. Ya menurut Risdiken sudah karena pajak mencekik, jarang beli moge baru sekarang. Pabrikan lain Royal Enfield kalau gak salah juga jualan di sini. Apalagi tahun ini ada motor yang di segarkan.
Mungkin lebih di terima karena desainnya retro. Penyuka retro banyak jadi gak heran laris. Kawasaki jualan W175 saja untung besar. Sudah? Belum lho! Ada pabrikan lain yang mau nyebur dan bersaing dengan Piagio yang sudah berjaya dengan vespanya. Ya gak sedikit yang gulung tikar seperti Kymco tapi bangkit lagi, benelli juga dan nekat balik lagi. Minerva juga sudah hilang. Padahal peluang cukup kecil tapi banyak pabrikan non Jepang yang ingin nyebur. Mungkin profit masih ada dan walau kecil masih terbilang cukup kok berani jualan disini yang amat keras? Silahkan sahabat sekalian opininya. Salam bikers salam persaudaraan, apapun motor dan merknya bikers adalah saudara!
No comments:
Post a Comment